*** 

Aku tertawa saat Seungyoon sedang bercerita tentang bagaimana ia bisa merasa malu saat kali pertama bertemu denganku kembali.

Sosoknya tidak pernah berubah.

Ia masih Seungyoon yang pandai mencairkan suasana.

Persis seperti sosok yang pernah membuatku jatuh cinta waktu itu. Tidak pernah berubah.

Ia juga mengajariku beberapa chord gitar lagu yang ingin ku nyanyikan nanti. Sampai saat ini, ia masih belum tahu bahwa aku memiliki akun Youtubeku pribadi.

Jantungku tiba-tiba kembali berdegub dengan sangat kencang saat kedua tangan kami bersentuhan dan mata kami saling bertatapan. Seolah perasaan yang pernah ku rasakan itu datang kembali.

Seolah rasa penasaran yang pernah menunggu jawabannya itu pun kembali.

“Maaf, sunbae,” katanya kikuk.

Aku pun hanya tersenyum kikuk.

Suasana mendadak jadi canggung.

Namun, secara tiba-tiba juga bayangan Jiyong muncul dalam ingatanku. Teringat saat Jiyong datang dan menemui Seungyoon yang juga shooting bersama denganku. Saat Jiyong pernah terlihat cemburu saat tahu aku masih memiliki rasa dengan masa laluku.

Saat itu.

“Noona,”

Aku menoleh kaget saat Seungyoon kembali memanggilku dengan panggilan itu.

“Boleh ‘kah aku memanggilmu Noona? Seperti dulu.”

Aku tersenyum,”Boleh.”

“Tid